Liburan memberi banyak dari diri mereka sendiri dan meskipun beberapa minggu yang lalu kami sudah menunjukkannya kepada Anda beberapa novel untuk menghibur Anda hari ini kami kembali dengan proposal baru. Proposal kali ini non-fiksi. Esai diterbitkan pada tahun 2022 yang berbicara tentang perang di Ukraina, kesepian atau perbudakan kerja, di antara topik lainnya. Temukan mereka!
Dari Ukraina ke Laut Cina
- Autores: Augusto Zamora (Penulis), Anthony Garner (Ilustrator)
- Penerbit: Akal
Kekacauan saat ini di dunia telah mempercepat konfrontasi dan persaingan yang telah terlihat di cakrawala geopolitik global. LApa yang sebelumnya merupakan proses jangka menengah telah menjadi hadiah yang mengkhawatirkan dalam perjuangan untuk tatanan internasional baru.
Selama perjalanan ke India, pada Januari 2022, kepala Angkatan Laut Jerman, Laksamana Madya Kay-Achim Schönbach, dalam pidatonya menyampaikan dilema geopolitik besar abad ke-XNUMX ini, Segitiga Cina-Rusia-Barat, dan menyatakan bahwa "Rusia adalah negara yang penting, bahkan kami - India, Jerman - membutuhkan Rusia, karena kami membutuhkan Rusia melawan China." Pernyataan itu tidak disukai dan Schönbach terpaksa mengundurkan diri dari posisinya. Faktanya, di Eropa Atlantik, visi AS telah menang, dan NATO telah memilih untuk meningkatkan konflik dengan Rusia di Ukraina.
Rusia dan China saat ini adalah sekutu lebih dari sebelumnya. AS, pada gilirannya, bertekad untuk mengorganisir front di Pasifik melawan China yang semakin kuat. Dunia, bergandengan tangan dengan Washington, sedang menuju perang global, dengan 2030 sebagai tanggal utamanya. Hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam karya-karya sebelumnya terpenuhi, meskipun dengan tingkat konfrontasi yang tidak diharapkan begitu cepat atau begitu ganas. Perang di Ukraina itu baru permulaan. Apa yang akan datang lebih buruk, jauh lebih buruk, jika tidak ada yang melakukan apa pun untuk mencegahnya. Dan sepertinya itu bukan untuk pekerjaan itu.
Langit yang kosong. Filosofi kesendirian
- Penulis: marjan bouwmeester
- Diterjemahkan oleh: Carmen Clavero
- Penerbit: Siruela
Kata "kesepian" ada di bibir semua orang. Sementara pembuat kebijakan mengambil langkah-langkah untuk "memerangi" para pemain tua dan muda yang terisolasi, konsepnya tidak mendapatkan eksplorasi mendalam yang layak. Dalam The Empty Sky, filsuf Marjan Bouwmeester membahas hal ini dengan tepat.
Dengan demikian, ia menghadirkan kesepian sebagai perasaan sedih yang kita derita ketika kita mengalami kurangnya koneksi. Namun, kesepian juga memunculkan bakat manusia yang penting, karena bagaimanapun juga, ketika Anda merasa kesepian, Anda menderita karena ketiadaan sesuatu dan Anda harus bekerja keras untuk mengatasi penderitaan atau memperbaiki kehilangan.
Bouwmeester membawa kita berjalan-jalan di sepanjang garis para pemikir besar seperti Blaise Pascal, Daniel Dennett, dan Simone de Beauvoir, melengkapi refleksinya tentang kondisi manusia dengan referensi ke novel, film, dan lagu terkenal. dengan presisi tinggi, buat tautan luar biasa antara kesepian, demam panggung, topeng, selfie, perjalanan luar angkasa dan kamar mandi wanita. Dan itu terjadi dengan David Bowie sebagai pemandu bintang yang tahu betul bagaimana harus bertindak dalam menghadapi kehilangan yang tak terhindarkan.
Labirin kerja
- Penulis: Amelia Horgan
- Terjemahan dari: Nacho Sáenz de Tejada
- Penerbit: Angkat Api
Kita menghabiskan ribuan jam untuk bekerja, berbicara tentang pekerjaan, mencari pekerjaan, mempersiapkan pekerjaan, pergi dan pulang kerja, istirahat dari pekerjaan dan kemudian melanjutkan pekerjaan, mengeluh tentang pekerjaan, atau berfantasi tentang berhenti. Itu membuat kita sakit dan dapat membunuh kita, tetapi tidak memilikinya bahkan lebih buruk: dalam kapitalisme, kebanyakan dari kita tidak dapat bertahan hidup tanpa pekerjaan.
Pekerjaan mengatur hidup kita: lalu mengapa kita tidak memiliki kendali atasnya? Dalam buku ini, yang merupakan dinamit dalam fondasi budaya usaha, Horgan membantu kita melihat perangkap apa yang dihadapi pekerja bergaji dan mendorong kita untuk membayangkan dunia tanpa bos dan tanpa lembur, tanpa kesengsaraan pekerjaan dan tanpa pengangguran. Sebuah dunia di mana keputusan, sekali dan untuk selamanya, berada di tangan mereka yang bekerja.
Tertawa di Roma Kuno
- Penulis: Jenggot Maria
- Penerjemah: Miguel ngel Pérez Pérez
- Penerbit: Aliansi Editorial
Apa yang membuat orang Romawi tertawa? Bagaimana mereka memahami tawa? Apakah Roma Kuno merupakan masyarakat tempat lelucon dan lelucon dicurahkan? Atau apakah itu budaya yang diatur dengan hati-hati di mana tawa berlebihan yang tak terkendali menjadi kekuatan yang harus ditakuti dengan dunia keterlibatan, kecerdasan, dan ironi mereka? Peran apa yang dimainkan tawa di dunia pengadilan, istana kekaisaran, atau pertunjukan sirkus? Sejarawan terkenal Mary Beard, Penghargaan Putri Asturias untuk Ilmu Sosial pada tahun 2016, menganalisis salah satu masalah sejarah paling kompleks: apa dan bagaimana orang Romawi kuno tertawa.
Diam
- Penulis: Tillie Olson
- Terjemahan dari: Blanca Gago
- Penerbit: The Outskirts
Beberapa esai yang mistis dan berpengaruh seperti Silences, teks mani Tillie Olsen tentang tembus pandang yang memaksa penulis oleh mereka kelas sosial, jenis kelamin atau warna kulit. Melalui surat, buku harian dan kesaksian dari banyak penulis, serta pengalamannya sendiri, Olsen menggali kerugian kolektif yang membungkam penulis dan menghalangi penciptaan, sehingga menggambar semacam kanon sastra yang dibungkam yang merevolusi studi sastra Amerika pada XNUMX-an. Penulis menyajikan keheningan ini dalam kunci politik, mengklaim semua suara yang belum sempat muncul.
Demikian pula, dalam One of Twelve, esai kedua yang termasuk dalam volume ini, Olsen berfokus pada: ketidaktampakan penulis, dalam devaluasi, oleh para kritikus, topik yang mereka tulis, sensor diri dan kombinasi yang selalu bermasalah antara penciptaan dan keibuan, penulisan dan perawatan. Jauh dari wacana yang mengalah, kata-kata Olsen selalu ditulis untuk mendorong, mengubah bentuk tunggal menjadi jamak, "dari kesadaran akan jaringan dan hubungan", seperti yang digarisbawahi Marta Sanz dalam sebuah prolog yang luar biasa di mana ia mengungkapkan pembacaan pribadi dan politik teks.
Di antara esai berikut yang diterbitkan pada tahun 2022, Anda ingin memulai dengan yang mana? Mereka bukan satu-satunya, beberapa bulan yang lalu kami tunjukkan kepada Anda banyak judul lainnya yang dapat Anda tambahkan ke daftar.